KABUL – Taliban di Afghanistan mengumumkan pada Minggu (3/4) larangan budidaya narkotika di Afghanistan, produsen opium terbesar di dunia.
"Sesuai keputusan pemimpin tertinggi Imarah Islam Afghanistan, semua warga Afghanistan diberitahu bahwa mulai sekarang, penanaman opium telah dilarang keras di seluruh negeri," bunyi perintah dari pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada.
"Jika ada yang melanggar keputusan tersebut, tanaman akan segera dimusnahkan dan pelanggar akan diperlakukan sesuai dengan hukum Syariah," lanjut bunyi perintah itu yang diumumkan pada konferensi pers oleh Kementerian Dalam Negeri di Kabul.
Perintah itu mengatakan produksi, penggunaan atau pengangkutan narkotika lain juga dilarang.
Pengendalian narkoba telah menjadi salah satu tuntutan utama komunitas internasional kelompok Islamis, yang mengambil alih negara itu pada Agustus tahun lalu dan sedang mencari pengakuan internasional formal untuk mengurangi sanksi yang sangat menghambat perbankan, bisnis dan pembangunan.
Baca juga:Â Kecanduan Narkoba dalam Keluarga, Anak-Anak Afghanistan Terjebak dalam Lingkaran Setan
Menurut para ahli, Taliban melarang opium tumbuh menjelang akhir kekuasaan terakhir mereka pada tahun 2000 karena mereka mencari legitimasi internasional, tetapi menghadapi reaksi keras dan kemudian sebagian besar mengubah pendirian mereka.
Baca juga:Â Harga Opium Melonjak, Penjual: Ini Haram di Islam, Tapi Kami Tidak Punya Pilihan Lain