YERUSALEM - Kawasan Kota Tua di Yerusalem menyelenggarakan pesta cahaya pada awal bulan Ramadan. Lampu menyala di mana-mana, menerangi jalan-jalan sempit, di mana orang-orang berjalan sambil bernyanyi dan memainkan alat musik, menyambut kehadiran bulan suci umat Islam itu.
Riuh rendah suara orang dan musik terdengar hingga kejauhan. Ratusan orang terlihat berjalan berduyun-duyun dipenuhi rasa suka cita. Sejumlah dari mereka terlihat bersenda gurau dan bercakap-cakap, sejumlah lainnya asyik menyanyi dan memainkan beragam alat musik. Suasana pandemi Covid-19 sama sekali tidak tercermin. Orang-orang berkumpul tanpa menjaga jarak atau bahkan mengenakan masker.
Senin (4/4/2022) malam waktu setempat, atau hari ketiga Ramadan di Yerusalem, lain dari biasanya. Kawasan Kota Tua-nya terlihat terang-benderang. Semua lampu di kawasan itu seolah dinyalakan.
Tujuan orang-orang di sana hanya satu, yakni berkumpul di pusat komunitas Burj Al-Laqlaq, dekat Masjid al-Aqsa, dan menyaksikan bersama-sama acara penyalaan sebuah lentera raksasa.
Hussam Abu Esheh, seorang seniman Yerusalem yang terlibat dalam penyelenggaraan acara itu menjelaskan makna penyalaan lentera raksasa itu.
“Hari ini dari sini, dari Yerusalem, dari Kota Tua, dekat masjid Al-Aqsa, dari Burj Al-Laqlaq, kami menyalakan lentera Yerusalem untuk menerangi jalan bagi seluruh alam semesta dan seluruh umat manusia, serta menyebarkan energi positif dari kota ini, terlepas dari rasa sakit, penindasan dan penderitaannya. Kota ini akan terus bertahan atas izin Tuhan, menerangi jalan ke seluruh bagian dunia dan atau seluruh umat manusia," komentarnya.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah sejumlah orang Palestina menewaskan 11 orang Israel dalam beberapa serangan terpisah.