Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Imbas Perang, Presiden Ukraina dan Ibu Negara Pisah Ranjang Lebih dari Sebulan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 13 April 2022 |09:53 WIB
Imbas Perang, Presiden Ukraina dan Ibu Negara Pisah Ranjang Lebih dari Sebulan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Ibu Negara (Foto: CNN)
A
A
A

UKRAINA - Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska mengatakan bahwa dia dan Presiden Volodymyr Zelensky telah hidup terpisah selama lebih dari sebulan untuk melindungi dia dan anak-anaknya.

"Volodymyr dan timnya benar-benar tinggal di kantor presiden. Karena bahaya, anak-anak saya dan saya dilarang tinggal di sana. Jadi, selama lebih dari sebulan kami berkomunikasi hanya melalui telepon,” terangnya kepada CNN melalui email.

Zelenska mengatakan suaminya telah "menunjukkan sifat yang sama" yang dia tunjukkan sebagai "ayah yang luar biasa" dalam kepemimpinannya di masa perang.

"Dia tidak berubah. Hanya saja lebih banyak orang melihatnya melalui mata saya," katanya.

Baca juga:  Ibu Negara Ukraina: Target Perang Nomor Satu Adalah Kita Semua, Tidak Ada Seorang pun yang Aman

Presiden dan Ibu Negara memiliki seorang putri berusia 17 tahun, Sasha, dan putra berusia sembilan tahun, Kyrylo.

Baca juga: Ibu Negara Ukraina Muncul Pertama Kalinya, Bikin Surat Terbuka Tentang Pembunuhan Massal Akibat Perang

“Untungnya, anak-anak bersama saya. Dan, seperti yang saya katakan, ketika ada seseorang yang harus dijaga, itu sangat disiplin. Ini juga berlaku untuk anak-anak itu sendiri -- mereka telah tumbuh secara dramatis selama masa ini dan juga merasa bertanggung jawab satu sama lain dan orang-orang di sekitar mereka,” terangnya.

“Tidak ada yang perlu dijelaskan secara khusus. Kami hanya berbicara tentang segala sesuatu yang terjadi. Ketika saya menonton wawancara anak-anak dari Bucha atau mendengar cerita teman-teman saya tentang anak-anak mereka, saya menyadari bahwa anak-anak memahami segalanya tidak lebih baik daripada orang dewasa. Mereka melihat esensinya. Seperti yang dikatakan seorang anak kecil: "Mengapa orang Rusia begitu kejam kepada kami? Mereka dipukuli di rumah?,” lanjutnya.

Dia mengatakan dirinya merasa seperti "berjalan di atas tali" dan akan "kehilangan waktu dan keseimbangan" jika dia memikirkan bagaimana dia melakukannya.

Ibu negara mengatakan bahwa perang tidak boleh menjadi "kebiasaan" dan kematian Ukraina tidak boleh menjadi statistik. "Jangan terbiasa dengan kesedihan kami!" tegasnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement