Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Al-Quran Beberapa Kali Dibakar di Swedia, Ini Pelaku dan Alasannya

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 22 April 2022 |13:09 WIB
Al-Quran Beberapa Kali Dibakar di Swedia, Ini Pelaku dan Alasannya
Aksi pembakaran AL-Quran di Swedia (Foto: TRTWorld)
A
A
A

  • Tuai kecaman kecaman dari sejumlah negara

Aksi pembakaran itu langsung menuai banyak kecaman dan kemarahan dari dunia internasional.

Pemerintah Arab Saudi mengutuk “penyalahgunaan Alquran secara disengaja”, yang didalangi oleh politikus pembenci Islam Rasmus Paludan itu, seraya menyerukan upaya dialog untuk menyebarkan nilai toleransi dan meninggalkan kebencian.

Kecaman keras juga datang dari Turki, yang menyebut insiden ini sebagai “serangan keji terhadap kitab suci Alquran” dan provokasi terhadap umat Muslim.

Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan telah memanggil kuasa usaha Swedia di Baghdad pada Minggu (17/04).

Kemlu Irak memperingatkan bahwa masalah itu bisa "berdampak serius" pada "hubungan antara Swedia dan Muslim secara umum, baik dengan negara-negara Muslim dan Arab dan komunitas Muslim di Eropa".

Pemerintah Iran pun mengeluarkan reaksi keras atas apa yang terjadi di Swedia.

Sejumlah saluran televisi Iran mengutip Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh yang mengutuk "penghinaan atas perasaan umat Muslim" di Swedia dan di seluruh dunia.

Juru Bicara Pemerintah Iran Ali Bahadori Jahromi juga mengatakan bahwa "kebebasan berekspresi telah menjadi alat untuk memicu ekstremisme dan rasisme di Barat".

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, juga mengecam aksi Paludan dan kelompoknya.

"Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji," kata Kemenlu RI dalam sebuah pernyataan di situs web resminya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement