KOLOMBO – Pemerintah Sri Lanka menunjuk perdana menteri baru pada Kamis (12/5/2022), disaat ketika presidennya mencari jalan keluar dari krisis ekonomi terburuk di negara itu sejak kemerdekaannya, yang memicu protes luas.
Ranil Wickremesinghe, seorang veteran politik yang telah menjadi perdana menteri negara kepulauan itu lima kali sebelumnya, harus mencoba mengatasi kekacauan keuangan dan menyembuhkan perpecahan politik saat ia bersiap untuk membentuk pemerintahan koalisi.
Dia menggantikan Mahinda Rajapaksa yang mengundurkan diri pada Senin (9/5/2022). Rajapaksa dilaporkan saat ini tengah bersembunyi di sebuah pangkalan angkatan laut.
"Kami menghadapi krisis, kami harus keluar darinya," kata Wickremesinghe kepada Reuters ketika dia meninggalkan sebuah kuil di kota utama Kolombo tak lama setelah pengambilan sumpahnya. Ditanya apakah ada solusi yang memungkinkan, dia menjawab: "Tentu saja."
Pria berusia 73 tahun adalah seorang liberal ekonomi yang memiliki pengalaman berurusan dengan Dana Moneter Internasional, yang saat ini sedang dalam diskusi untuk menyelamatkan Sri Lanka.
Dia juga telah membangun hubungan dengan kekuatan regional India dan China, investor dan pemberi pinjaman utama yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh atas negara kepulauan yang terletak di sepanjang rute pelayaran sibuk yang menghubungkan Asia ke Eropa.