Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Biden Sebut Penembakan Buffalo Sebagai Terorisme, Kutuk Supremasi Kulit Putih

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 18 Mei 2022 |13:58 WIB
Biden Sebut Penembakan Buffalo Sebagai Terorisme, Kutuk Supremasi Kulit Putih
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden mendarat di Buffalo Niagara International Airport untuk memberika penghormatan pada para korban penembakan yang bermotif rasial, Buffalo, New York, AS, 17 Mei 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

BUFFALO - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (17/5/2022) menyebut penembakan yang menewaskan 10 warga kulit hitam di Buffalo, New York sebagai sebuah serangan teroris. Dia mengutuk supremasi kulit putih, media, internet, dan politik yang menurutnya menyebarkan teori konspirasi rasis di saat AS tengah dalam suasana duka.

"Apa yang terjadi di sini sederhana dan lugas: Terorisme, terorisme, terorisme domestik," kata Biden, saat berbicara di Buffalo, sebagaimana dilansir Reuters.

BACA JUGA: Penembakan di Supermarket New York Tewaskan 10 Orang dan 3 Terluka, Diduga Bermotif Rasis

Pada Sabtu (14/5/2022) Payton Gendron, seorang remaja kulit putih berusia 18 tahun, melepaskan tembakan senapan semi-otomatis di sebuah supermarket di Buffalo, yang didominasi orang Afrika-Amerika, seraya menyiarkannya secara langsung melalui internet. Aksi, yang menurut pihak berwenang bermotivasi rasial, menyebabkan 10 orang tewas dan 3 lainnya luka-luka.

Gendron telah dipenjara tanpa jaminan atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Dia mengaku tidak bersalah.

"Supremasi kulit putih adalah racun. Itu racun, memang benar, mengalir melalui tubuh politik kita," kata Biden, yang berbicara beberapa saat setelah bertemu dengan keluarga para korban serta responden pertama di Buffalo.

"Kita perlu mengatakan sejelas dan sekuat yang kita bisa bahwa ideologi supremasi kulit putih tidak memiliki tempat di Amerika. Tidak ada."

BACA JUGA: 12 Orang Terluka dalam Penembakan di Mal Columbiana, Pelaku Ditangkap

Jaksa Agung AS Merrick Garland dan pejabat Biden lainnya menyebut kekerasan dari supremasi kulit putih sebagai salah satu ancaman terorisme terbesar yang dihadapi Amerika Serikat, setelah propaganda terkait isu itu mencapai rekor tertinggi pada 2020.

Penyelidik telah mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki posting online Gendron, yang mencakup manifesto 180 halaman yang diyakini telah ditulisnya yang menguraikan teori konspirasi "Penggantian Besar" bahwa orang kulit putih dengan sengaja digantikan oleh minoritas melalui imigrasi di Amerika Serikat dan di tempat lain.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement