IRAN – Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mengatakan ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam eksekusi mati pada 2021 ketika pembatasan Covid-19 dilonggarkan. Lonjakan terlihat di Iran dan Arab Saudi.
Laporan Amnesty mengatakan setidaknya 579 eksekusi diketahui telah dilakukan di 18 negara, meningkat 20% dari tahun sebelumnya.
Iran menyumbang porsi terbesar dari kenaikan ini. Itu menewaskan sedikitnya 314 orang, dibandingkan dengan 246 pada 2020. Arab Saudi lebih dari dua kali lipat jumlah eksekusi menjadi 65.
Total global adalah angka terendah kedua, setelah 2020, yang telah dicatat Amnesty setidaknya sejak 2010.
 Baca juga: Amnesty International: Bukti Tunjukkan Pasukan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya tidak termasuk China. Meski diyakini mengeksekusi ribuan orang setiap tahun, data penggunaan hukuman mati adalah rahasia negara.
 Baca juga: Arab Saudi Eksekusi Mati 3 Orang Usai Dinyatakan Bersalah Atas Tuduhan Terorisme
Amnesty mengatakan kerahasiaan juga membuat tidak mungkin untuk memverifikasi laporan dari Korea Utara dan Vietnam, ketika sejumlah besar eksekusi diperkirakan telah terjadi.
Laporan ini mencatat eksekusi mati di seluruh dunia pada 2021. Namun tidak termasuk China, Korea Utara, Oman, dan Vietnam karena data resmi tidak tersedia atau tidak mungkin untuk menetapkan angka. Tapi Amnesty International percaya eksekusi di China mencapai ribuan.
Laporan hukuman mati tahunan Amnesty mengatakan angka tertinggi yang diketahui Iran sejak 2017 sebagian disebabkan oleh peningkatan lebih dari lima kali lipat dalam eksekusi terkait narkoba menjadi 132, dari 23 pada 2020.