Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Blinken Klarifikasi Kebijakan AS terhadap China Setelah Biden Nyatakan Siap Bela Taiwan

Agregasi VOA , Jurnalis-Jum'at, 27 Mei 2022 |10:57 WIB
Blinken Klarifikasi Kebijakan AS terhadap China Setelah Biden Nyatakan Siap Bela Taiwan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Kamis (26/5/2022) menyampaikan pidato yang menguraikan kebijakan Washington terhadap China. Pidato Blinken itu muncul beberapa hari setelah Presiden Joe Biden mengatakan, AS akan membela Taiwan secara militer jika perlu, pernyataan yang mendapat perhatian dunia dan membuat marah para pemimpin di Beijing.

BACA JUGA: Biden Siap Gunakan Kekuatan Militer AS untuk Bela Taiwan

Dalam pertemuan Quad di Tokyo pekan ini, para pemimpin Jepang, India, Australia dan AS memperingatkan upaya China untuk "mengubah status quo dengan paksa" di tengah kecemasan negara itu akan menyerang Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri.

Presiden AS Joe Biden mengambil sikap lebih jauh dengan mengatakan, AS bersedia melakukan campur-tangan militer untuk membela Taiwan, jika China menyerang negara pulau yang demokratis itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, “Seperti yang kalian dengar dari Presiden hari ini dan beberapa hari lalu di Tokyo, ketika Presiden Biden mengatakan, dan saya kutip, “Kebijakan kami terhadap Taiwan tidak berubah sama sekali. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan dan memastikan tidak ada perubahan sepihak terhadap status quo.”

BACA JUGA: AS Akan Bela Taiwan dengan Kekuatan Militer, China Beri Peringatan

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh Biden menepiskan prinsip China akan "Satu China", yang menegaskan kedaulatan China atas Taiwan. Biden juga dituduh mendukung kegiatan separatis Taiwan.

Berbicara melalui Skype, Brian Harding dari Institut Perdamaian AS menolak gagasan ini. Ia mencatat bahwa para pemimpin dunia berhak prihatin tentang pentingnya membela kedaulatan negara dan integritas wilayah, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement