Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Air Melawan Gravitasi di Istana Peninggalan Kerajaan Islam

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 04 Juni 2022 |18:00 WIB
Ketika Air Melawan Gravitasi di Istana Peninggalan Kerajaan Islam
Istana Alhambra (Foto: Alhambra Vision)
A
A
A

Selama ribuan tahun, kota-kota besar telah tumbuh di tepi sungai, tepi danau dan garis pantai laut. Kerajaan Granada yang agung pun berkembang di sepanjang sungai Darro dan Genil, di tempat yang nantinya menjadi komunitas otonom Andalusia Spanyol.

Bagi para penguasa Islam di kerajaan itu dan bagian lain Spanyol selama hampir 800 tahun, air memainkan fungsi integral dalam masyarakat. Air tidak hanya berguna untuk kelangsungan hidup, tetapi juga untuk tujuan keagamaan dan estetika.

"Dalam Islam, air adalah asal mula kehidupan, simbol kemurnian dan bertindak sebagai pembersih tubuh dan jiwa. Air adalah bagian dari kesalehan," kata Rocío Díaz Jiménez, Direktur Dewan Pembina Alhambra dan Generalif.

Air mancur umum, yang didekorasi dengan ubin keramik, berlimpah di jalan-jalan kota Andalusia. Air mancur dipasang di sebelah masjid untuk wudu, atau di dekat gerbang kota untuk memuaskan dahaga para musafir. Bahkan di rumah, air adalah fokusnya.

"Jarang teras Andalusia tidak memiliki fitur air sentral, tidak peduli seberapa rendahnya, dalam bentuk kolam, air mancur atau baskom," ujarnya.

"Air juga merupakan bagian dari esensi Alhambra, elemen fundamental untuk keberadaannya,” lanjutnya.

Tapi itu tidak selalu terjadi. Sejarawan meyakini Alhambra digunakan sebagai benteng di abad ke-9 oleh seorang pria bernama Sawwar ben Hamdun, selama perang antara Muslim dan Kristen yang masuk Islam.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement