Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kerusuhan Capitol AS, Trump Dituduh Berusaha Lakukan Kudeta

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 10 Juni 2022 |17:21 WIB
Kerusuhan Capitol AS, Trump Dituduh Berusaha Lakukan Kudeta
Kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, 6 Januari 2021. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Panel parlemen Amerika Serikat (AS) yang menyelidiki kerusuhan 6 Januari 2021 di gedung Capitol AS pada Kamis (9/6/2022) dengan tegas menyalahkan Donald Trump atas insiden itu. Panel mengatakan serangan di gedung Capitol itu hampir tidak spontan melainkan sebuah "percobaan kudeta" dan akibat langsung dari upaya presiden yang kalah untuk membatalkan hasil pemilihan umum 2020.

Dengan video berdurasi 12 menit yang belum pernah dilihat sebelumnya tentang kelompok-kelompok ekstremis yang memimpin pengepungan mematikan dan kesaksian mengejutkan dari lingkaran terdalam Trump, panel yang disebut sebagai Komite 1/6 itu, menyatakan bahwa kebohongan berulang Trump tentang kecurangan pemilu dan upaya publiknya untuk menghentikan kemenangan Joe Biden menyebabkan serangan dan membahayakan demokrasi Amerika

“Demokrasi tetap dalam bahaya,” kata Katua Panel, Anggota Parlemen Bennie Thompson sebagaimana dilansir Associated Press.

“6 Januari adalah puncak dari upaya kudeta, upaya kurang ajar, seperti yang dikatakan seorang perusuh tak lama setelah 6 Januari, untuk menggulingkan pemerintah,” kata Thompson. "Kekerasan itu bukan kecelakaan."

Dengar pendapat mungkin tidak mengubah pandangan orang Amerika tentang serangan Capitol, tetapi penyelidikan panel dimaksudkan untuk menjadi catatan publiknya. Menjelang pemilihan paruh waktu musim gugur ini.

Dan dengan Trump mempertimbangkan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Presiden, laporan akhir komite bertujuan untuk menjelaskan serangan paling kejam di Capitol sejak 1814, dan untuk memastikan serangan seperti itu tidak pernah terjadi lagi.

Kesaksian pada Kamis menunjukkan bagaimana Trump dengan putus asa berpegang teguh pada klaim palsunya sendiri tentang kecurangan pemilihan, memberi isyarat kepada para pendukung ke Capitol pada 6 Januari ketika Kongres akan mengesahkan hasilnya, meskipun orang-orang di sekitarnya bersikeras Biden telah memenangkan pemilihan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement