WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaitkan serangan Rusia di Ukraina dengan rekor jumlah pengungsi di seluruh dunia yang dilaporkan sebelumnya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam sebuah pernyataan pada kesempatan Hari Pengungsi Sedunia yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada Senin (20/6/2022), Biden mengatakan bahwa “sebagai akibat dari perang Rusia melawan Ukraina, kami baru-baru ini mencapai tonggak sejarah yang suram.”
Dia menambahkan bahwa menurut Badan Pengungsi PBB, lebih dari 100 juta orang sekarang dipindahkan secara paksa, lebih banyak daripada waktu lain dalam sejarah.
Didirikan pada 1950, Badan Pengungsi (UNHCR) memberikan bantuan dan bantuan hak asasi manusia kepada para pengungsi dan juga melacak statistik orang-orang yang dipindahkan.
Baca juga:Â UNHCR: 100 Juta Orang di Seluruh Dunia Terpaksa Meninggalkan Rumah, Jadi Rekor Tertinggi
Dilaporkan kembali pada Mei lalu bahwa “jumlah orang yang terpaksa melarikan diri dari konflik, kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penganiayaan kini telah melampaui tonggak sejarah yang mengejutkan, 100 juta untuk pertama kalinya dalam catatan.”
Baca juga:Â 5 Negara yang Paling Banyak Tampung Pengungsi, Salah Satunya di Afrika
Biden juga menggunakan kesempatan itu untuk memuji AS karena menampung lebih dari 80.000 warga Afghanistan selama setahun terakhir, serta menyediakan “tempat berlindung sementara yang aman bagi puluhan ribu warga Ukraina.”
Menurut data UNHCR, tercatat ada 5.137.933 pengungsi Ukraina di seluruh Eropa per 16 Juni. Dari jumlah tersebut, 1.230.800 telah menyeberang ke Rusia, 1.169.497 telah memasuki Polandia, 780.000 melarikan diri ke Jerman, dan sisanya tersebar di antara negara-negara Eropa lainnya.