Jangka waktu roket yang terdengar di luar angkasa juga sama pendeknya. Proyektil sepanjang 13 meter itu jatuh kembali ke Bumi setelah 15 menit yang direncanakan.
Tetapi para ahli percaya bahwa data yang dikumpulkan pada waktu itu akan membantu menjelaskan rahasia konstelasi bintang yang berjarak 430 juta tahun cahaya.
"Tanpa masuk terlalu jauh ke dalam sains, itu secara efektif adalah kamera sinar-X besar yang melihat berbagai fenomena astrologi dan mencoba menangkap bagian-bagian batu besar di Bima Sakti dan khususnya gugus bintang Alpha Centauri," terang Kepala eksekutif Arnhem Space Center Michael Jones kepada jaringan lokal Nine.
"Kami telah mencapai prestasi luar biasa dan membuat tanda besar dalam sejarah perjalanan Australia di luar angkasa," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
"[Ini] menegaskan bahwa kami dan Australia dapat menyediakan akses ke luar angkasa dan ini baru permulaan bagi kami,” lanjutnya.
Ketua Menteri Northern Territory Natasha Fyles memuji peluncuran itu sebagai momen yang "sangat membanggakan" bagi Australia, menambahkan bahwa itu dilakukan dengan restu dari pemilik tradisional Aborigin di kawasan itu.
"Di sini, di tanah Yolngu, pemuda Territorian bisa melihat ke langit dan tahu apa yang bisa dilakukan," ungkapnya.