Pria itu bukan satu-satunya pekerja perkebunan pisang yang mengalami masalah medis.
Rafael Martínez González bekerja di dua perkebunan pisang berbeda yang dijalankan oleh United Fruit di Panama.
Tiga tahun setelah mulai bekerja di perkebunan, istri Martínez mengalami keguguran saat kehamilannya berusia enam bulan.
Setelah itu, pasangannya tak pernah mengandung lagi.
Tanpa sarung tangan, tanpa sepatu bot
Di seluruh Panama, ada lebih 1.100 mantan pekerja perkebunan pisang yang mengeklaim pestisida yang digunakan oleh United Fruit di perkebunan membuat mereka mandul.
Pestisida, yang disebut Di-bromochloropropane atau DBCP, digunakan untuk mengatasi hama cacing mikroskopis yang merusak tanaman pisang.
Namun pestisida itu juga bisa mempengaruhi kesuburan pria.
Martínez mengaku bahwa tak ada tindakan pencegahan yang dilakukan ketika pestisida—yang memiliki beberapa nama merek, termasuk Fumazone— disemprotkan.
"Saya menyemprotkan banyak bahan kimia," aku pria itu.
"Biasanya ketika saya menyemprot Fumazone, mereka memberi saya masker, tetapi mereka tidak memberi saya sarung tangan, sepatu bot atau pakaian pelindung lainnya," sambungnya.
Kini, sejumlah pengacara AS membantu Martínez dan Coba, bersama dengan ratusan warga Panama lainnya, untuk mengajukan gugatan hukum terhadap Chiquita dan produsen pestisida.