Namun, kedua pria tersebut mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengetahui apa yang terjadi dengan tuntutan hukum mereka dan tidak pernah menerima kompensasi apa pun.
Masalah serupa tak hanya terjadi di Panama saja.
Di Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Honduras dan Nikaragua, puluhan ribu mantan pekerja perkebunan pisang menggugat perusahaan yang memproduksi DBCP dan perusahaan buah yang menggunakannya.
Perusahaan buah yang dimaksud adalah Dole Fruit, Del Monte dan Chiquita.
Adapun perusahaan yang memproduksi pestisida itu adalah Shell, Dow Chemical, Occidental Chemical dan AMVAC.
Tes hewan tunjukkan atrofi testis
Dalam dokumen gugatan hukum, dikatakan bahwa DBCP terbukti menyebabkan kemandulan pada hewan sejak 1950-an.
Para ilmuwan yang bekerja untuk dua produsen—Dow dan Shell—melakukan studi tentang paparan pestisida pada kelinci, tikus dan mencit.
Hasil pengujian itu menunjukkan penurunan jumlah sperma dan atrofi testis dalam beberapa kasus.
Atrofi testis adalah suatu kondisi dimana testis mengecil, yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah ke testis, infeksi, trauma atau cedera pada testis, gangguan hormonal, terapi radiasi, gangguan metabolisme, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Dr Charles Hine, salah satu ilmuwan yang melakukan pengujian, mengatakan dalam draft laporan tahun 1961 untuk regulator AS bahwa paparan berulang terhadap DBCP dapat mempengaruhi reproduksi manusia.
Namun, menurut korespondensi perusahaan yang diakses oleh BBC, pejabat Shell yang bertanggung jawab untuk mendaftarkan bahan kimia dengan pihak berwenang menjawab: "Jangan berspekulasi tentang kemungkinan bahayanya bagi manusia. Ini bukan risalah tentang penggunaan yang aman."