Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapal Pertama Tinggalkan Odesa, Ukraina Kembali Ekspor Gandum

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 02 Agustus 2022 |12:07 WIB
Kapal Pertama Tinggalkan Odesa, Ukraina Kembali Ekspor Gandum
Kapal kargo Razoni meninggalkan Pelabuhan Odesa, Ukraina, 1 Agustus 2022. (Foto: Reuters)
A
A
A

KIEV - Kapal pertama yang membawa gandum dan biji-bijian Ukraina meninggalkan Pelabuhan Odessa menuju Lebanon pada Senin (1/8/2022) di bawah kesepakatan lintas aman, yang digambarkan sebagai ‘secercah harapan’ untuk meringankan situasi krisis pangan global yang memburuk. Ini merupakan pertama kalinya kapal pembawa biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam sejak Rusia melancarkan aksi militernya ke negara tetangganya itu lima bulan lalu.

Pelayaran itu dimungkinkan setelah Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menengahi kesepakatan ekspor biji-bijian dan pupuk antara Rusia dan Ukraina bulan lalu, sebuah terobosan diplomatik yang langka dalam konflik yang telah menjadi perang gesekan yang berlarut-larut.

Diwartakan Reuters, Kapal Razoni berbendera Sierra Leone akan menuju pelabuhan Tripoli, Lebanon, setelah transit di Selat Bosphorus Turki yang menghubungkan Laut Hitam, yang didominasi oleh angkatan laut Rusia, ke Mediterania. Kapal tersebut membawa 26.527 ton jagung.

Tetapi masih ada rintangan yang harus diatasi sebelum jutaan ton biji-bijian Ukraina berangkat dari kota pelabuhan Laut Hitam Ukraina, termasuk membersihkan ranjau laut dan menciptakan kerangka kerja bagi kapal untuk memasuki zona konflik dengan aman dan mengambil kargo.

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah mengganggu pasokan makanan dan energi global dan PBB telah memperingatkan risiko kelaparan yang berulang tahun ini.

Dalam video pada Senin malam Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan pengiriman itu sebagai "sinyal positif pertama bahwa ada peluang untuk menghentikan perkembangan krisis pangan dunia."

Ukraina, yang dikenal sebagai lumbung roti Eropa, berharap dapat mengekspor 20 juta ton biji-bijian dari dalam silo dan 40 juta ton dari panen yang sekarang sedang berlangsung. Biji-bijian itu awalnya akan dikirimkan dari Odesa dan Pivdennyi dan Chornomorsk di dekatnya, untuk membantu mengosongkan silo untuk hasil panen baru.

Moskow telah membantah bertanggung jawab atas krisis pangan, dengan mengatakan sanksi Barat telah memperlambat ekspornya dan menuduh Ukraina meletakkan ranjau bawah air di pintu masuk pelabuhannya. Kremlin menyebut keberangkatan Razoni sebagai berita "sangat positif".

Perdagangan dari pelabuhan Laut Hitam Rusia pulih pada pertengahan Mei setelah turun pada April, meskipun telah sedikit turun dalam beberapa pekan terakhir, menurut VesselsValue, penyedia intelijen maritim yang berbasis di London.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan kapal itu akan berlabuh di Istanbul pada Selasa sore dan diperiksa oleh perwakilan Rusia, Ukraina, PBB dan Turki.

“Kemudian akan terus berlanjut selama tidak ada masalah yang muncul,” kata Akar.

Sebelum Razoni pergi, pejabat Ukraina mengatakan 17 kapal berlabuh di pelabuhan Laut Hitam dengan hampir 600.000 ton kargo, sebagian besar gandum. Negara-negara menyatakan harapan akan lebih banyak lagi yang akan menyusul.

"Ini adalah secercah harapan dalam krisis pangan yang memburuk," kata juru bicara kementerian luar negeri Jerman pada pengarahan pemerintah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement