“Sebenarnya, tidak seperti itu persoalan utamanya yang terjadi. Karena kita di sini (sekolah) negeri, di mana negeri itu tidak boleh memberi atau memaksa murid apalagi mewajibkan siswi memakai hijab,” Ungkapnya.
Terkait laporan guru BK yang disebut-sebut telah memaksa siswi memakai hijab, Agung mengungkapkan, itu sebatas tutorial saja dan tak lebih. Ia menyebutkan, ada komunikasi berupa pertanyaan terkait bersedia atau tak bersedia diajari menggunakan hijab.
“Yang ada itu kan hanya sebatas tutorial, saat kita tanya siswa yang belum memakai jilbab. Kita tanya baik-baik. Bagaimana jika kita beri tutorial, kemudian dijawab iya, sebagai setuju” Tutup Agung.
(Khafid Mardiyansyah)