BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi terjadinya banjir dan angin kencang wilayah Aceh di akhir musim kemarau basah, sehingga warga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
“Saat ini kita masih kemarau basah sehingga masih banyak terjadi hujan, baik hujan ringan maupun hujan sedang,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad dilansir Antara, Jumat (5/8/2022).
Ia menyebut, Aceh akan mengalami puncak musim kemarau basah pada akhir Agustus.
Selanjutnya pada awal September, Aceh sudah memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan. Sementara musim hujan akan dimulai pada Oktober hingga akhir Desember atau awal Januari.
Namun untuk saat ini, kata Zakaria, pemerintah kabupaten/kota di seluruh Tanah Rencong itu perlu mewaspadai potensi banjir dan angin kencang, terutama di wilayah barat selatan Aceh.
Baca juga:Â BMKG Prakirakan Sulteng Bakal Diguyur Hujan Lebat Selama 10 Hari ke Depan
Hal itu disebabkan karena massa udara dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Aceh dengan membawa uap air yang dapat membentuk awan konvektif, awan cumulonimbus atau awan hujan sehingga berpotensi banjir.
“Terutama daerah Aceh Jaya, karena dipengaruhi juga dengan angin fohn atau disebut angin yang menabrak Gunung Geurute di Aceh Jaya, yang dapat terbentuk awan hujan,” katanya.
Baca juga:Â Ini Penyebab Fenomena Embun Beku Muncul di Lanny Jaya Papua
Tak hanya Aceh Jaya, banjir dan angin kencang juga perlu diwaspadai warga Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam hingga Aceh Singkil, termasuk Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP