SAN FRANCISCO - Seorang mantan manajer di Twitter Inc., yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata Arab Saudi pada Selasa (9/8/2022) dihukum atas enam tuduhan kriminal, termasuk bertindak sebagai agen untuk negara dan mencoba menyamarkan pembayaran dari seorang pejabat terkait dengan keluarga kerajaan Saudi.
Ahmad Abouammo, warga negara ganda Amerika Serikat (AS) - Lebanon yang selama bekerja di Twitter membantu mengawasi hubungan dengan wartawan dan selebriti di Timur Tengah dan Afrika Utara, dinyatakan bersalah setelah persidangan selama 2,5 minggu di pengadilan federal San Francisco.
BACA JUGA:Â Kunjungan Mewah Pangeran Arab ke Prancis Tuai Kemarahan Kelompok HAM, Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi
Juri membebaskannya dari lima dari 11 dakwaan yang dia hadapi.
Pembela publik federal yang mewakili Abouammo tidak segera menanggapi permintaan komentar. Twitter menolak berkomentar, demikian dilaporkan Reuters.
Jaksa mengatakan Bader Al-Asaker, penasihat dekat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, merekrut Abouammo untuk menggunakan pengetahuan orang dalam untuk mengakses akun Twitter dan menggali informasi pribadi tentang pembangkang Saudi.
BACA JUGA:Â Arab Saudi Gerebek Jaringan Mata-Mata Internasional
Akun-akun itu diduga termasuk @mujtahidd, nama samaran untuk agitator politik yang memperoleh jutaan pengikut Twitter dalam pemberontakan Musim Semi Arab dengan menuduh keluarga kerajaan Saudi melakukan korupsi dan perbuatan buruk lainnya.
Jaksa mengatakan Abouammo menerima setidaknya USD300.000 dan jam tangan mewah senilai USD20.000 dari Al-Asaker, dan menyembunyikan uang itu dengan menyimpannya di rekening kerabat di Lebanon dan mengirimkannya ke rekeningnya sendiri di Amerika Serikat.
Follow Berita Okezone di Google News