Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menteri Jerman Minta Maaf dan Menyesal Usai Foto Minum Sampanye Penuh Keceriaan di Tengah Perang Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 11 Agustus 2022 |18:28 WIB
Menteri Jerman Minta Maaf dan Menyesal Usai Foto Minum Sampanye Penuh Keceriaan di Tengah Perang Ukraina
Menteri Jerman minta maaf usai berfoto minum sampanye dan tertawa di Ukraina (Foto: Twitter)
A
A
A

Foto ini pun ini menuai banyak kecaman dari para pengamat dan oposisi.

Kritikus menunjukkan bahwa Ukraina, yang sekarang berkonflik dengan Rusia, bukanlah tempat liburan atau tempat untuk memposting foto-foto tersenyum. Sekretaris Jenderal CDU (Persatuan Demokrat Kristen), Mario Czaja, bersikeras bahwa foto dengan sampanye “berbicara banyak” tentang anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) dalam koalisi pemerintahan Kanselir Olaf Scholz.

Seperti diketahui, pasukan Rusia menarik diri dari daerah sekitar ibukota Ukraina pada akhir Maret dan awal April lalu sebagai “isyarat niat baik” setelah peluncuran pembicaraan damai dengan kepemimpinan Ukraina di Istanbul. Namun, negosiasi sejak itu terhenti, dengan Moskow menuduh Kiev mundur dari kemajuan yang dicapai di Turki.

Sejak mundurnya Rusia, pertempuran terutama difokuskan di wilayah Donbass di tenggara Ukraina, ratusan kilometer dari ibu kota. Namun, Rusia juga telah melakukan beberapa serangan presisi tinggi terhadap sasaran militer di Kiev selama periode ini.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement