VATIKAN - Vatikan mengatakan tidak akan menyelidiki tuduhan pelanggaran seksual terhadap salah satu kardinal utamanya karena tidak cukup barang bukti.
Kardinal Kanada Marc Ouellet disebutkan dalam gugatan class action yang menuduh 80 anggota klerus melakukan kekerasan seksual di provinsi asalnya Quebec, Kanada.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (18/8/2022), Vatikan mengatakan tidak ada cukup alasan dan bukti untuk mengeluarkan penyelidikan kanonik - yang melihat apakah hukum Gereja Katolik telah dilanggar - terhadap Kardinal Ouellet.
Seperti diketahui, seorang bekas pegawai agang keuskupan menuduh Kardinal secara tidak pantas menyentuhnya di acara-acara publik antara 2008 dan 2010.
Kardinal Ouellet belum mengomentari tuduhan tersebut. Kardinal tidak menghadapi tuduhan kriminal dan tuduhan tersebut belum diuji di pengadilan.
Baca juga: Pastor Katolik Jerman Dituduh Lakukan 6.000 Kasus Pelecehan Seksual, 610 Anak-Anak Jadi Korban
Tuduhan itu muncul dalam pernyataan klaim yang diajukan pada Selasa (16/8/2022) di Kanada terhadap keuskupan Katolik Quebec.
Wanita, yang diidentifikasi dengan inisial F dalam gugatan, menuduh Kardinal Ouellet secara tidak tepat menggosok bahunya, memeluknya, mencium pipinya dan menyelipkan tangannya ke punggungnya, dekat dengan pantatnya, semua tanpa persetujuannya.