TEXAS - Sebuah gereja di Amerika Serikat (AS) telah meminta maaf kepada pencipta lagu ‘Hamilton’ Lin Manuel Miranda atas penulisan ulang bertema Alkitab yang tidak sah dari musik populer tersebut.
Lagu dari gereja The Door di McAllen, Texas mengubah lirik ‘Hamilton’ untuk memasukkan referensi tentang Yesus dan Kekristenan.
Perubahan itu dikecam oleh Miranda, yang awal bulan ini berjanji akan mengambil tindakan hukum.
Baca juga: Kisah Pemuda Muslim Selamatkan 5 Anak dari Kebakaran Gereja di Mesir
Selain memanggil Yesus Kristus, rendisi gereja menambahkan adegan di mana Alexander Hamilton bertobat serta khotbah yang mengundang mereka yang "berjuang" dengan penyalahgunaan zat dan homoseksualitas untuk meminta bantuan kepada Tuhan.
Baca juga: Perusak Gereja di Lampung Ditangkap, Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Setelah pertunjukan awal bulan ini, tim di belakang produksi asli Hamilton mengajukan protes dan mengajukan surat penghentian lagu itu. Seorang juru bicara Hamilton juga mengatakan bahwa tim produksi "mendukung toleransi, kasih sayang, inklusivitas, dan tentu saja hak-hak LGBTQ".
Miranda berterima kasih kepada mereka yang memberi tahu dia tentang drama Texas itu dan mengatakan dia akan "membiarkan pengacara melakukan pekerjaan mereka".
Dalam sebuah posting Instagram pada Selasa (23/8/2022), gereja mengakui bahwa mereka tidak pernah menerima izin untuk "memproduksi, menggelar, mereplikasi, atau mengubah" Hamilton.
"Kementerian kami akan menggunakan momen ini sebagai kesempatan belajar tentang karya seni yang dilindungi dan kekayaan intelektual," tambah pernyataan itu, dikutip BBC.