UKRAINA – Anak berusia 11 tahun bernama Andrii mengaku lebih takut dengan gurunya yang baru ketimbang perang yang terjadi di negaranya di Ukraina.
Dia terlihat duduk bersama orang tuanya dan saudara perempuannya yang berusia delapan tahun, Uliana, di bangku di luar blok apartemen mereka di ibukota Ukraina, Kyiv.
“Saya lebih takut akan kedatangan guru baru daripada perang,” kata Andrii sambil tersenyum,” dikutip BBC.
Sang ibu, Olena mengatakan sebagai orangtua dia ingin memberikan masa depan yang layak untuk anak-anak mereka, dan itu tergantung pada pendidikan mereka.
"Kami ingin mereka berkomunikasi secara langsung dengan rekan-rekan mereka, dan bukan melalui layar. Kami tidak ingin mereka takut,” terangnya.
Baca juga: Ukraina Sedang Perang, Zelensky Dilaporkan Sewakan Vila Mewah pada Keluarga Rusia
Bagi banyak keluarga, September membawa normalitas, struktur, dan kesempatan untuk berhubungan kembali dengan teman-teman saat tahun ajaran baru dimulai.
Baca juga: Bagi Warga Ukraina, Mikhail Gorbachev Tetaplah Seorang Imperialis
Namun tahun ini, puluhan ribu orang di seluruh Ukraina akan ditolak kenyamanannya, dengan hanya 40% sekolah yang dapat dibuka kembali sepenuhnya, menurut pihak berwenang setempat.
Putra Maryna yang berusia sembilan tahun, Daniil, mengalami kesulitan belajar. Dia putus asa untuk dia untuk kembali ke kelas saat dia berjuang dengan pidato. Dia juga merasa sulit berurusan dengan trauma invasi ini.