Belakangan, seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu Sally Hafez mengatakan kepada AlJadeed TV bahwa anaknya terpaksa bertindak seperti itu karena dia harus membayar pengobatan kanker adik perempuannya.
"Jika kami tidak melakukan ini, putri saya bisa mati," katanya.
Dalam kejadian terpisah, seorang laki-laki menyandera para pegawai sebuah bank di Aley guna mencairkan tabungannya.
Sebuah sumber dari pihak keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa laki-laki bersenjata yang memasuki kantor cabang Bankmed diberi uang USD30.000 (sekitar Rp447 juta), sebelum dia menyerahkan diri kepada polisi. Uang itu berasal dari tabungannya.
Ibrahim Abdallah dari Deposan' Outcry, sebuah kelompok advokasi untuk orang-orang Lebanon yang memiliki tabungan, mengatakan masyarakat sedang berada dalam situasi kritis.
"Kami telah meminta negara selama tiga tahun terakhir, kami telah menuntut dan memprotes secara damai, dan tidak ada yang menunjukkan mereka peduli dengan kami," katanya kepada Reuters.
Bulan lalu, seorang hakim memerintahkan pembebasan seorang laki-laki yang menyandera staf di kantor cabang bank lainnya, selama tujuh jam, untuk mengambil uang sebanyak USD35.000 dari tabungannya (senilai Rp521,6 juta).
Uang itu diperlukan untuk membayar tagihan rumah sakit ayahnya.