"Ketika Putri Diana meninggal pada 1997, putra saya dan saya mengantri di Istana Kensington untuk menandatangani buku belasungkawa. Kemudian ketika Ibu Suri meninggal pada 2002, saya mengantre sendiri. Saya seorang royalis di sini,” ujarnya.
Para warge yang mengantre harus berjuang menahan dingin karena huja yang terus turun dan membuat banjir.
Untungnya, hujan telah berhenti saat matahari mulai terbit. Pergeseran cuaca tidak hanya terasa menghangatkan tubuh, tetapi juga jiwa. Orang-orang menyesap kopi dan menggosok mata mereka saat mereka sadar bahwa mereka hanya beberapa jam lagi dari momen bersejarah.
Monica Farag, yang berasal dari Filipina, menjadi orang keenam yang mengantre. Dia tidak memiliki kursi untuk diduduki, tetapi wanita berusia 61 tahun itu masih berseri-seri pada pukul 07.00 waktu setempat.
"Saya sangat bersemangat, meskipun saya kurang tidur," katanya.
"Ini pengalaman yang indah. Ini adalah puncak dari 36 tahun saya di Inggris,” lanjutnya.
Kerumunan pun terus ‘membengkak’. Malam sebelumnya, antrean terlihat rapi dari orang-orang yang duduk bersebelahan. Namun kemudian terlihat berdesak-desakan karena pendatang baru mulai berdatangan untuk mendapatkan posisi.
Setelah 30 jam menunggu, mereka pun bisa masuk ke Westminster Hall. Momen ini berlangsung tidak lebih dari 90 detik.
(Susi Susanti)