‘’Kami sangat marah, tetapi juga sedih. Kami menangis setiap hari,’‘ kata Dilukshan Robertclive, 25.
‘’Yang membuat kami bertahan adalah doa dan kenangan akan keluarga,’’ imbuhnya.
Tujuh warga Sri Lanka bisa menghirup udara kebebasan setelah tentara Ukraina kembali merebut teritori di timur, termasuk Vovchansk.
Begitu bebas, mereka melanjutkan perjalanan ke Kharkiv dengan jalan kaki. Tanpa alat komunikasi, mereka tak bisa menghubungi kawan atau keluarga.
Seseorang diketahui menemukan mereka dan memberi tahu polisi setempat. Salah seorang polisi meminjamkan telepon genggam.
Pada saat itulah Ainkaranathan Ganesamoorthi, 40, untuk pertama kalinya bisa melihat wajah istri dan anaknya melalui layar telepon seluler untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Ia tak kuasa membendung air mata bahagia. Warga Sri Lanka lain bergantian menghubungi keluarga.
Sebagai ucapan terima kasih, mereka memeluk kepala polisi. Mereka sekarang berada di satu tempat rehabilitasi di Kharkiv.
Mereka diberi pakaian baru, makanan dalam jumlah cukup, dan pemeriksaan kesehatan. Di tempat ini juga ada kolam renang dan pusat kebugaran.
‘’Sekarang saya merasa lega dan juga sangat bahagia,’’ kata Dilukshan dengan senyum lebar di wajahnya.