“Kita harus percaya diri dengan apa yang kita punya, karena orang lain tidak punya apa yang kita punya,” tambahnya.
Selain itu, anak muda asli Labuan Bajo, Suci Maria yang juga merupakan influencer, turut mengedukasi peserta workshop untuk bisa membuat berbagai konten di media sosial dengan bijak demi mengurangi pengaruh negatif bagi pengguna Internet lain. Menurutnya, konten yang positif adalah konten bermuatan informasi yang mengedukasi dan juga menginspirasi orang ke arah yang baik dan benar.
“Contoh konten yang positif seperti tidak bermuatan mengadu domba, tidak mengandung isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), tidak menjatuhkan pihak lain, namun tetap menghibur,” paparnya kepada peserta workshop.
Suci juga menambahkan jika ingin membuat sebuah konten yang menghibur, tetap hindari konten yang bermuatan body shaming dan juga bullying. Menurutnya, hal tersebut akan membuat konten yang diciptakan tetap bernuansa positif dibanding konten milik orang lain.
Diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda Papua maupun Labuan Bajo untuk terus mengembangkan pribadi dan menciptakan konten-konten kreatif, positif dan juga inspiratif untuk terus mengedukasi masyarakat luas lewat sosial media.
(Khafid Mardiyansyah)