JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan produk pada empat sirup obat batuk buatan India, menghubungkannya dengan 66 kematian anak di Gambia. Ini terjadi setelah penyelidikan atas kematian anak-anak akibat cedera ginjal di negara Afrika Barat itu.
BACA JUGA:Â WHO: Wabah Kolera Melonjak di Seluruh Dunia dengan Tingkat Kematian Meningkat
Badan kesehatan sedang "melakukan penyelidikan lebih lanjut" dengan perusahaan - Maiden Pharmaceuticals - dan otoritas India.
WHO juga menyarankan regulator untuk menghentikan penjualan sirup obat batuk tersebut, demikian diwartakan BBC.
Kementerian kesehatan dan regulator obat India belum mengomentari peringatan produk WHO, yang dipublikasikan di situs webnya.
BBC telah mengirim email ke Maiden Pharmaceuticals untuk memberikan komentar.
Pada Kamis, (6/10/2022) surat kabar Indian Express melaporkan, mengutip sumber, bahwa regulator obat India telah meluncurkan penyelidikan setelah diberitahu tentang masalah tersebut pada 29 September.
BACA JUGA:Â Bisakah Anak Diberi Obat Batuk Dewasa?
Temuan WHO, yang diumumkan oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, (5/102/2022) muncul setelah sampel dari masing-masing dari empat sirup obat batuk diuji. Obat yang ditemukan adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News