Pada saat itu, Presiden Mikhail Gorbachev, dengan "Perestroika"-nya yang termasyhur mencoba memodernisasi negaranya menuju kapitalisme, mendesentralisasi kekuatan ekonomi banyak perusahaan dan mengizinkan pembuatan bisnis swasta.
Hal tersebut menimbulkan perlawanan dari Partai Komunis. Pada 19-21 Agustus 1991, sekelompok politisi dari sayap terkuat Partai Komunis mencoba melakukan kudeta terhadap Gorbachev, yang meskipun gagal, menciptakan perpecahan parah Uni Soviet.
Ketika Gorbachev kehilangan kendali akan negaranya, Krikalev terus melayang-layang di ruang angkasa. Krikalev diminta untuk tetap berada di angkasa sampai jangka waktu yang tidak ditentukan menyusul krisis politik dan ekonomi yang terus menerpa USSR yang mulai pecah.
"Bagi kami, ini tidak terduga, kami tidak mengerti apa yang terjadi," kenang Krikalev, seperti dicuplik dari dokumenter BBC, "The last Soviet citizen" pada 1993.
Istri Krikalev, Elena Terekhina, yang bekerja sebagai operator radio untuk program luar angkasa Soviet terus berkomunikasi dengan suaminya. Namun, ia tak menceritakan detail apa yang terjadi di Bumi.
"Saya mencoba untuk tak membicarakan hal-hal buruk dengannya, dan saya rasa dia pun demikian," kata Terekhina dalam dokumenter BBC yang sama.