"Dia selalu berkata pada saya, semuanya baik-baik saja, jadi sangat sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya dia rasakan di dalam hati."
Kembali ke Bumi
Tepat tiga bulan setelahnya, pada 25 Maret 1992, Krikalev dan Volkov kembali ke Bumi. Krikalev menghabiskan 312 hari di luar angkasa, mengitari Bumi selama 5.000 kali.
Selama di luar angkasa, Krikalev menghabiskan waktu mendengarkan musik yang dimainkan teman-temannya, berbicara di radio dan memandangi Bumi. "Senang sekali bisa kembali ke Bumi, meskipun kami harus beradaptasi kembali dengan gravitasi, kami dapat membebaskan diri dari beban psikologi," kata Krikalev.
"Saya tidak akan menyebut momen itu sebagai euforia, tapi yang jelas itu sangat menyenangkan."
Dengan peritiwa yang dialami tak membuatnya kapok. Dia justru menyatakan siap untuk melakukan perjalanan lain. Pada 2000, dia menjadi salah satu dari kru pertama yang melakukan perjalanan ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), simbol era eksplorasi luar angkasa baru, yang meninggalkan pertarungan lawas dan membuka jalan bagi kolaborasi beberapa negara untuk membuka tabir misteri alam semesta.
NASA sendiri menyebutkan berada di luar angkasa dapat menimbulkan risiko yang berkaitan dengan radiasi. Di mana, hal itu bisa saja menyebabkan kanker atau penyakit degeneratif lainnya.
Kurangnya gravitasi dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan tulang; dan sistem imun tubuh juga bisa mengalami perubahan. Sementara isolasi dapat memicu masalah-masalah psikologis, seperti perubahan perilaku atau kehilangan mood.
(Arief Setyadi )