Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Manusia Tak Pernah ke Bulan, Semuanya Disimulasikan Seorang Dalang, Benarkah?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 27 Oktober 2022 |05:01 WIB
Manusia Tak Pernah ke Bulan, Semuanya Disimulasikan Seorang Dalang, Benarkah?
Manusia mendarat di Bulan (Foto: Getty Images/BBC Indonesia)
A
A
A

NASA siap mengulangi misi Neil Armstrong dan kru pada pada November 1969, empat bulan setelah manusia pertama menginjakkan kakinya di Bulan. Melihat keberhasilan misi Apollo 11, Nasa memutuskan, misi Apollo 12 ke Samudera Badai - sebuah kawasan di permukaan bulan - akan lebih ambisius.

Namun, berbeda dengan Neil Armstrong, yang terpaksa melewati lokasi pendaratan yang sudah direncanakan karena di titik tersebut berserakan batuan besar, Komandan Apollo 12, Pete Conrad, bertekad mendarat persis di titik yang dituju, yang berjarak beberapa langkah bulan dari keberadaan robot eksplorasi tak berawak, Surveyor.

BACA JUGA:Kisah Krikalev Ditinggalkan di Luar Angkasa Selama 312 Hari, Mengitari Bumi 5.000 Kali 

Conrad dan pilot modul pendaratan, Al Bean, berniat menghabiskan waktu lebih lama di Bulan, dengan dua kunjungan terencana - sambil memancarkan siaran televisi berwarna pertama dari Bulan.

Pada 14 November, Conrad, Bean dan Komandan Pilot Modul Dick Gordon telah bersiap di kursi mereka masing-masing di dalam puncak roket Saturn 5 setinggi 111 meter di Cape Canaveral, Florida.

Di ruang kontrol misi Houston, pengarah penerbangan Gerry Griffin duduk di balik meja konsol - untuk pertama kalinya memimpin misi sejenis. Di landasan luncur, tanah dalam kondisi basah setelah dilewati badai yang baru saja melintasi kawasan tersebut, sementara langit tampak mendung.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement