Pada awal abad ke-20, sebagian besar tujuan Restorasi Meiji telah tercapai. Jepang sedang dalam perjalanan untuk menjadi negara industri modern. Restorasi Meiji kemudian dikenal dengan era perubahan besar politik, ekonomi, dan sosial menyebabkan modernisasi di Jepang sebagai negara industri maju, dan membutuhkan sumber daya alam sehingga menimbulkan imperialisme dengan cara memperluas wilayah kekuasaan untuk mendapatkan sumber daya alam.
Periode Meiji yang mengikuti Restorasi pada era perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang besar di Jepang. Reformasi yang diberlakukan selama pemerintahan kaisar Meiji membawa modernisasi dan westernisasi negara dan membuka jalan bagi Jepang untuk menjadi kekuatan internasional yang besar
Selama periode Meiji Jepang memiliki konstitusi dan sistem parlementer, yaitu Sistem pemerintahan Jepang yang berubah menjadi parlementer seperti bangsa Eropa. Melembagakan pendidikan universal, membangun rel kereta api dan memasang jalur telegraf, serta membentuk angkatan darat dan angkatan laut yang kuat dan timbulnya modernisasi di Jepang, dan penghapusan politik isolasi Jepang yang menandai berakhirnya Restorasi Meiji.
Retorasi Meiji memunculkan semboyan Hakko Ichiu yang mendorong ambisi imperialisme Jepang. Hakko Ichiu, yang dapat diartikan sebagai “menyatukan delapan penjuru dunia” digunakan Kekaisaran Jepang untuk menguasai negara lain, termasuk Indonesia.
Dengan angkatan bersenjata yang kuat dan besar, Jepang semakin percaya diri untuk melakukan ekspansi ke negara lain. Sejak saat itu, Jepang berhasil mengikuti jejak Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia, sebagai negara imperialis.
(Rahman Asmardika)