Di balik keceriaannya yang terpaksa sirna, Siti mengingat kedekatan dirinya bersama Aqila. Dulu, Ia kerap bermain bersama di pekarangan rumahnya. "Iya, dulu suka main boneka-bonekaan kadang main sepeda sepedaan juga," kata dia.
Di sisi lain, Siti kerap termenung sendiri dan berdiam diri di tenda pengungsi. Padahal, teman-teman sejawatnya kerap terlihat berlari-lari dan disibukkan oleh masa kecilnya.
(Angkasa Yudhistira)