HAWAII - Mauna Loa, gunung berapi aktif terbesar di dunia meletus untuk pertama kalinya setelah 38 tahun, Senin 28 November 2022 malam waktu setempat. Otoritas keamanan telah memperingatkan penduduk di Pulau Besar Hawaii untuk tetap waspada
Mengutip NBC News, Survei Geologi AS menginformasikan bahwa aliran lahar tidak mengancam masyarakat di sekitar lereng mana pun. Namun, lembaga tersebut memperingatkan bahwa tahap awal letusan zona keretakan Mauna Loa bisa sangat dinamis, sehingga lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat.
Ken Hon, ilmuwan yang bertanggung jawab di Observatorium Gunung Api Hawaii menjelaskan, letusan dimulai Minggu larut malam setelah serangkaian gempa bumi yang cukup besar.
“Biasanya, letusan Mauna Loa dimulai dengan volume terberat terlebih dahulu,” kata Hon kepada The Associated Press.
Baca juga: 10 Negara Bagian Paling Kecil di AS, Ada yang Kaya Akan Tambang Granit
"Setelah beberapa hari, itu mulai sedikit tenang,” sambungnya.
Butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan lava untuk mencapai kursi kabupaten Hilo atau kota-kota lain di sisi timur pulau. Tetapi 200.000 orang yang berpotensi terdampak itu jumlahnya lebih dari dua kali lipat populasi 38 tahun lalu ketika Mauna Loa terakhir meletus.
“Kami tidak ingin mencoba menebak-nebak gunung berapi itu. Kita harus membiarkannya benar-benar menunjukkan kepada kita apa yang akan dilakukan dan kemudian kita memberi tahu orang-orang tentang apa yang terjadi secepatnya,” ucap Hon.
Sebagian besar orang di pulau itu tinggal di sebelah barat gunung berapi di kota Kailua-Kona, yang berpenduduk sekitar 23.000 orang, dan Hilo di sebelah timur, yang berpenduduk sekitar 45.000 orang.
Tetapi ada 5.000 orang yang tinggal di beberapa subdivisi di selatan gunung berapi – dan merekalah yang paling dikhawatirkan oleh para pejabat.
Follow Berita Okezone di Google News