RUSIA - Rusia mengatakan penolakan negara Barat untuk mengakui "wilayah baru" yang direbut dari Ukraina mempersulit pembicaraan damai, Hal ini terungkap setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengindikasikan dia akan siap untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kremlin mengatakan terbuka untuk negosiasi, tetapi tidak atas permintaan Barat untuk keluar dari Ukraina.
Dikutip BBC, Rusia secara ilegal mencaplok empat wilayah Ukraina pada akhir September lalu, tanpa mengendalikan satu pun dari mereka.
Baca juga: Akhiri Perang di Ukraina, Biden Siap Bicara dengan Putin Meski Tak Ada Agenda
Sembilan bulan setelah invasi, Rusia telah kehilangan lebih dari separuh tanah yang direbutnya. Militer Rusia juga telah dipaksa mundur di Ukraina selatan sambil melancarkan serangan luas terhadap infrastruktur sipil.
Baca juga: Presiden Ukraina: Pembicaraan Damai Berakhir jika Tentara Mariupol Terbunuh
Sementara itu, Biden mengatakan kepada wartawan pada Kamis (1/11/2022) malam bahwa dia siap untuk bertemu dengan pemimpin Rusia "jika sebenarnya dia tertarik untuk memutuskan bahwa dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang".
Berdiri di sampingnya di Gedung Putih, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelaskan bahwa kedua pria itu telah sepakat bahwa mereka tidak akan pernah mendesak Ukraina untuk membuat kompromi "yang tidak dapat diterima oleh mereka".
Pada Jumat (2/12/2022), Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara dengan Putin untuk pertama kalinya sejak September lalu. Selama panggilan telepon selama satu jam, Berlin mengatakan pemimpin Jerman telah mendesak mitranya untuk menemukan solusi diplomatik yang melibatkan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina "sesegera mungkin".
Follow Berita Okezone di Google News