Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Panjandrum, Senjata Mematikan Sekutu yang Gagal Diproduksi Saat Perang Dunia II

Nadilla Syabriya , Jurnalis-Minggu, 04 Desember 2022 |17:54 WIB
Kisah Panjandrum, Senjata Mematikan Sekutu yang Gagal Diproduksi Saat Perang Dunia II
Foto: Imperial War Museum.
A
A
A

JAKARTA - Selama Perang Dunia II, negara-negara berkekuatan besar berlomba memamerkan kemahirannya dengan adu canggih senjata militer. Namun, tak sedikit pula yang diciptakan unik dan tak lazim digunakan. 

Salah satu senjata tersebut adalah Panjandrum. Senjata ini dirancang untuk mencapai kecepatan 60 mil per jam (96,5 km per jam) dan menghancurkan dinding beton setinggi 10 kaki (3 meter).

BACA JUGA: Kisah 20 Ribu Yahudi Diselamatkan China saat Perang Dunia II 

Berbentuk seperti roda gerobak besar, senjata itu dilengkapi sekitar 70 roket dan dikemas dengan bahan peledak. Namun pada akhirnya, hal itu membuat Panjandrum terlalu berbahaya untuk dikerahkan dalam perang. 

Awal Mula

Mengutip dari All Thats Interesting, Jerman merasa putus asa dalam menaklukan Inggris setelah melakukan serangan bom yang intens pada 1943. Pada saat yang sama pula, Sekutu berjuang untuk mendapat pijakan di Eropa.

Khawatir akan terjadi invasi yang melintasi Selat Inggris, Jerman telah membangun benteng pertahanan yang kuat di sepanjang garis pantai Eropa. Dikenal sebagai Tembok Atlantik, penghalang yang membentang dari Norwegia ke Spanyol.

BACA JUGA: 10 Senjata Paling Mematikan di Kancah Perang Dunia II

Tembok tersebut dibangun sangat kokoh, sehingga sangat sulit untuk diterobos. Oleh sebab itu, Directorate of Miscellaneous Weapons Development (DMWD) menciptakan sebuah senjata bernama Panjandrum.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement