Sumsoa pun memperingatkan penduduk desa yang tinggal di dekatnya untuk menjauh dari air karena buaya tetap berkeliaran.
“Banyak warga di sana bergantung pada sungai untuk makanan dan penghidupan sehingga mereka harus pergi ke air,” ujarnya.
"Kami telah memperingatkan mereka tentang bahaya ekstra saat ini dan sangat berhati-hati karena buaya kemungkinan besar masih ada di daerah tersebut,” terangnya.
Moherat kemudian dibawa ke Rumah Sakit Lahad Datu untuk perawatan medis.
Polisi, polisi laut, dan pemadam kebakaran setempat terus berupaya untuk menemukan jenazah anak laki-laki itu, menjelajahi perairan sepanjang 2 km dari tempat serangan itu terjadi.
Operasi pencarian dan penyelamatan yang digelar pada Kamis (1/12/2022) dan Jumat (2/12/2022) lalu itu tidak membuahkan hasil.
Seperti diketahui, buaya sering menyerang manusia di daerah asalnya. Menurut ensiklopedia hewan AZ Animals and CrocBITE, database yang mendokumentasikan serangan buaya global, sekitar 1.000 orang terbunuh setiap tahun oleh buaya.