LONDON - Rusia mengatakan pada Senin (5/12/2022) bahwa pembatasan harga minyak yang dilakukan negara Barat hanya akan mengacaukan pasar energi global tetapi tidak akan mempengaruhi kemampuannya untuk mempertahankan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia sedang mempersiapkan tanggapannya terhadap langkah yang diambil negara kaya G7 dan sekutunya pada Jumat (2/12/2022) , yang ditujukan untuk memeras pendapatan energi Moskow dan mengurangi kemampuannya untuk berperang.
Baca juga: Cegah Rusia Ambil Untung dari Ekspor Minyak, G7 dan Sekutu Sepakat Batasi Harga Minyak dari Rusia
“Rusia dan ekonomi Rusia memiliki kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi sepenuhnya kebutuhan dan persyaratan operasi militer khusus,” terangnya kepada wartawan ketika ditanya apakah langkah itu akan merusak upaya militer Moskow, dikutip Reuters.
Baca juga: Kecam Batas Harga Minyak, Rusia Bersumpah Tidak Akan Pasok ke Negara yang Berlakukan Batasan Harga
Dia mengatakan itu hal itu jelas dan tak terbantahkan bahwa adopsi keputusan ini merupakan langkah menuju destabilisasi pasar energi dunia.
Hal senada diungkapkan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekarang wakil ketua Dewan Keamanan Putin. Dia menulis di Telegram bahwa tekanan pada minyak Rusia akan menyebabkan lonjakan harga dunia yang "tak terbayangkan".
Dia menyarankan bahwa Barat akan membekukan musim dingin ini sebagai konsekuensi dari memasuki "pertempuran yang tidak seimbang dengan beruang Rusia dan Jenderal Frost".
"Apa yang baik untuk orang Rusia adalah kematian bagi orang Jerman," tambahnya, merujuk pada musim dingin yang dingin.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News