Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena Hujan Es, Ahli Sebut karena Adanya Gerakan Vertikal Udara dari Awan

Irfan Maulana , Jurnalis-Rabu, 14 Desember 2022 |12:00 WIB
Fenomena Hujan Es, Ahli Sebut karena Adanya Gerakan Vertikal Udara dari Awan
Ilustrasi hujan es (Foto: Bankrate)
A
A
A

Meskipun demikian, mekanisme terbentuknya awan cumulunimbos berawal dari awan rendah jenis cumulus yang terus tumbuh menembus lapisan menengah hingga lebih dari 3 km dengan penampakan seperti pohon beringin.

Awan cumulonimbus juga disebut dengan awan menara (tower cloud) yang ketinggiannya bisa mencapai lebih dari 10 km.

"Gerakan vertikal udara atau disebut updraft yang sangat kuat dari awan badai inilah yang dapat memicu hujan es atau hail. Saat udara yang berbentuk uap bergerak naik maka akan mencapai level pendinginan dan berubah menjadi air dingin lalu menjadi es," jelasnya.

Jika terjadi turbulensi yang kuat dalam awan badai, maka menimbulkan tumbukan dan proses penggabungan antara partikel es yang ada di dalam awan. Sehingga ukuran es yang dihasilkan pun menjadi lebih besar dari ukuran umum.

"Es yang seharusnya kembali mencair dan turun sebagai air hujan pun tidak terjadi sehingga hujan masih berbentuk es hingga di permukaan tanah. Ini merupakan mekanisme umum pembentukan hujan es dari awan badai," ungkap Erma.

Untuk melihat tanda-tanda awan badai menghasilkan hujan es atau tidak tentu tak mudah kata Erma. Penampakan visual awan badai atau awan cumulonimbus hanya bisa dikenali dari awan keabuan yang tumbuh secara tunggal menyerupai pohon beringin berwarna keabuan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement