Gunung Tambora
Gunung Tambora meletus untuk pertama kalinya pada 5 April 1815. Letusan gunung yang berlokasi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ini termasuk ke dalam letusan gunung terdahsyat di Indonesia, bahkan di dunia. Gunung Tambora, yang memiliki ketinggian 2.850 meter, memuntahkan lava panas bersama gas berbahaya. Bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 17.000 orang. Bukan hanya itu, akibat letusan tersebut, langit menjadi gelap dikarenakan adanya 400 juta ton gas sulfur yang mendominasi langit di atas awan setinggi 27 mil, sehingga menghalangi sinar matahari masuk ke bumi.
Abu atau debu dari letusan Gunung Tambora mengakibatkan beberapa permasalahan iklim di dunia, seperti terjadi turun hujan tanpa henti selama delapan minggu, serta menyebabkan epidemi tifus yang menewaskan sebanyak 65.000 jiwa di Inggris. Selain itu, debu letusan gunung tersebut mengakibatkan gagalnya masa panen di China dan beberapa negara di Eropa lainnya.
Gunung Galunggung
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Terakhir kali aktivitas letusan Gunung Galunggung terekam pada 5 April 1982 hingga 8 Januari 1983. Letusan Gunung Galunggung kala itu menghasilkan semburan abu vulkanik tinggi berwarna hitam berbentuk jamur, dengan ketinggian mencapai sekitar 10 kilometer. Selain itu, letusan juga menyebabkan turunnya hujan pasir berwarna kemerahan yang sangat panas.
Aktivitas letusan Gunung Galunggung yang terjadi selama sembilan bulan itu terbagi dalam tiga fase. Mulai dari erupsi yang menghancurkan kubah lava, menghasilkan piroklastik jatuhan, lontaran batu dan hujan pasir, hingga lontaran batu pijar seperti kembang api. Tidak ada korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Galunggung tersebut. Namun, erupsi menyebabkan matinya satu dari empat mesin pesawat British Airways 747 karena kemasukan abu sehingga pesawat harus melakukan pendaratan darurat.
Gunung Krakatau
Nama Gunung Krakatau sudah tidak asing didengar oleh masyarakat Indonesia. Gunung yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra ini pernah meletus sangat dahsyat pada 26 Agustus 1883. Gunung Krakatau merupakan gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang. Wujud gunung yang kita kenal saat ini adalah generasi ketiga dari Gunung Krakatau purba, yakni Gunung Anak Krakatau yang masih berstatus aktif. Letusan Gunung Krakatau termasuk ke dalam letusan terdahsyat sejarah Indonesia, bahkan efek letusannya dirasakan oleh masyarakat dunia.
Meletusnya Gunung Krakatau menewaskan ribuan orang akibat awan panas dan tsunami. Berdasarkan data, letusan menghasilkan material vulkanik dengan volume 18 km3, tinggi asap 80 km, serta memunculkan tsunami setinggi sampai 30 meter sepanjang pantai barat Banten dan pantai selatan, serta Lampung. Selain menewaskan 36.417 jiwa, sebanyak 297 kota kecil (kota kecamatan) hancur disapu tsunami. Letusan Gunung Krakatau menimbulkan beberapa perubahan iklim global, di antaranya menyebabkan dunia menjadi gelap selama dua setengah hari karena abu vulkanik yang menutupi langit bumi, matahari tidak terlihat memancarkan sinarnya ke bumi sampai tahun berikutnya akibat tertutup abu vulkanik.
Nevriza Wahyu Utami – Litbang MPI
(Widi Agustian)