5 Gunung Berapi dengan Letusan Terdahsyat di Indonesia, dari Krakatau hingga Tambora
JAKARTA - Indonesia adalah negara yang dilewati dua jalur gunung api muda dunia, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Dampak dari kondisi geologis tersebut, Indonesia banyak memiliki gunung berapi.
Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, jumlah gunung berapi aktif di Indonesia sebanyak 127. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan gunung api aktif terbanyak di dunia, sekaligus juga menelan korban jiwa terbanyak.
Sejarah mencatat, ada beberapa gunung berapi di Indonesia yang pernah meletus dengan dahsyat, menewaskan ribuan orang, serta menyebabkan gangguan iklim. Berikut daftar gunung berapi dengan letusan terdahsyat di Indonesia.
BACA JUGA:Semburan Lava dan Emisi Gas Vulkanik Gunung Api Mauna Loa Hawaii Menurun, Peringatan Diturunkan
BACA JUGA:Chile Waspada! Gunung Api Villarica Mulai Aktif Bergemuruh dan Semburkan Api
Gunung Toba Purba
Gunung Toba merupakan gunung supervolcano purba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Letusan Gunung Toba menjadi salah satu letusan gunung terdahsyat di dunia. Sebelum menjadi danau yang indah seperti sekarang ini, Toba pernah menjadi supervolcano pada zaman purba yang dikabarkan sebagian besar meletus pada 74.000 tahun yang lalu. Akibat peristiwa letusan Gunung Toba tersebut, terbentuklah kaldera yang disebut Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Dilansir dari Nationalgeographic.co.id, letusan gunung berapi yang dahsyat ini menyebabkan banyak kerusakan, bahkan sampai menyebabkan terjadinya gangguan iklim di belahan dunia. Selain itu, letusan Gunung Toba menghasilkan abu vulkanik sejauh 9.000 kilometer melintasi Afrika bagian selatan.
Dari kejadian letusan gunung Toba ini, diperkirakan lebih dari 10.000 orang tewas. Bahkan selain itu, terjadi kepunahan pada beberapa spesies hewan.
Gunung Papandayan
Gunung Papandayan merupakan salah satu gunung berapi yang pernah meletus dengan dahsyat. Gunung ini terletak di Kabupaten Garut, tepatnya di Kecamatan Cisurupan, Desa Sinarjaya, Jawa Barat. Menurut catatan sejarah, Gunung Papandayan pertama kali erupsi pada 1772. Dari peristiwa ini, tercatat korban meninggal dunia sekitar 2.951 orang serta menyebabkan kerusakan di 40 perkampungan yang berada di sekitar wilayah Gunung Papandayan.
Terakhir kali aktivitas erupsi besar dari Gunung Papandayan terjadi pada November 2002. Akibat dari letusan itu, terjadi tanah longsor di dinding Kawah Nangklak dan banjir di sepanjang Sungai Cibeureum Gede sejauh 7 kilometer hingga ke Sungai Cimanuk. Bencana banjir ini merendam beberapa permukiman dan menyebabkan erosi serius di sepanjang aliran sungai.
