JAKARTA - Aksi Twitter menangguhkan akun sejumlah wartawan secara tiba-tiba semakin memperluas keretakan di antara platform media sosial itu dengan organisasi media yang telah menggunakan Twitter.
Sejumlah wartawan dari New York Times, Washington Post, CNN, Voice of America dan beberapa kantor berita lain mendapati akun mereka telah ditangguhkan hari Kamis (15/12/2022). Demikian dilansir dari VOA.
BACA JUGA:PBB dan Uni Eropa Kecam Twitter yang Tangguhkan Akun Jurnalis
BACA JUGA:Elon Musk Lagi Bersih-Bersih, Akun Twitter Said Didu Kena Suspend
Aksi penangguhan itu berlanjut hari Jumat (16/12/2022) dan diperluas hingga ke akun seorang kolumnis Business Insider yang antara tahun 2018-2021 menerbitkan sejumlah artikel menyoroti apa yang disebutnya sebagai kekurangan manufaktur Tesla yang berbahaya.
Penangguhan akun wartawan itu menyusul keputusan Elon Musk hari Rabu (14/12/2022) yang melarang secara permanen akun-akun yang otomatis melacak penerbangan jet pribadinya dengan menggunakan data yang tersedia untuk publik.
Twitter mengubah aturannya bagi semua pengguna, yaitu melarang berbagi lokasi orang lain tanpa persetujuan mereka.
Alhasil, kekhawatiran atas penangguhan akun Twitter itu melampaui kalangan media, hingga ke PBB, yang sedang mempertimbangkan kembali keterlibatannya di Twitter.
Aku wartawan VOA Steve Herman termasuk salah satu di antara akun sejumlah wartawan yang telah ditangguhkan oleh Twitter, sejak Kamis 15 Desember 2022.
itu, Karena tJuru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan “sangat terusik dengan penangguhan secara sepihak akun Twitter sejumlah wartawan. Suara media seharusnya tidak dibungkam oleh platform yang mengaku memberi kebebasan bersuara. Dari sudut pandang kami, langkah itu menimbulkan preseden berbahaya ketika wartawan di seluruh dunia menghadapi penyensoran, ancaman fisik dan bahkan lebih buruk lagi…”