Penembakan itu memicu kerusuhan pada Jumat (23/12/2022) dan Sabtu (24/12/2022). Demonstran menyalakan api di jalan-jalan, memecahkan jendela mobil dan bentrok dengan polisi.
Kekerasan terungkap setelah Kurdi berkumpul dengan damai di Place de la République untuk memberikan penghormatan kepada para korban.
Sebagai buntut dari penembakan tersebut, orang Kurdi kembali menyerukan kepada otoritas Prancis untuk perlindungan yang lebih baik. Tokoh masyarakat bertemu dengan kepala polisi Paris pada Sabtu (24/12/2022).
Serangan pada Jumat (23/12/2022) terjadi hampir 10 tahun setelah pembunuhan tiga aktivis perempuan Kurdi di ibu kota Prancis - sebuah kejahatan yang belum terselesaikan.
Sementara itu, seorang pengacara dewan demokrasi Kurdi di Prancis (CDK-F) mengatakan komunitas itu kembali mengalami ketakutan karena trauma dengan pembunuhan pada Januari 2013.
(Susi Susanti)