NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan tindakan Covid-19 baru kepada pelancong dari China yang datang ke AS. Hal ini dikarenakan kekhawatiran tentang kurangnya data transparan terkait Covid yan terus melonjak di sana.
Langkah itu dilakukan setelah Jepang, India, dan Malaysia mengumumkan peningkatan aturan bagi pelancong dari China dalam 24 jam terakhir, dengan alasan peningkatan infeksi di sana.
Jepang mengatakan akan memerlukan tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan untuk pelancong dari China. Malaysia menerapkan langkah-langkah pelacakan dan pengawasan tambahan.
BACA JUGA: China Buka Kembali Perbatasan, Tuai Beragam Reaksi Warga Ada yang Senang hingga Takut
“Ada kekhawatiran yang meningkat di komunitas internasional tentang lonjakan Covid-19 yang sedang berlangsung di Tiongkok dan kurangnya data transparan, termasuk data urutan genom virus, yang dilaporkan dari RRT,” kata pejabat tersebut, menggunakan inisial Republik Rakyat China, dikutip Reuters.
BACA JUGA: China Buka Kembali Perbatasan pada 8 Januari 2023, Orang-Orang Bergegas Borong Tiket Perjalanan
Beberapa rumah sakit dan rumah duka di China telah kewalahan karena virus menyebar tanpa terkendali di seluruh negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.