WASHINGTON - Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif pada Kamis, (5/1/2023) bagian dari apa yang disebut militer AS sebagai aktivitas rutin tetapi telah membuat marah China.
Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, telah berlayar melalui selat itu, memicu kemarahan China, yang mengklaim Taiwan melawan keberatan pemerintahnya yang terpilih secara demokratis.
Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke Chung-Hoon melakukan transit.
Transit Chung-Hoon melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, tambah pernyataan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan China di Washington, mengatakan China dengan tegas menentang langkah tersebut dan mendesak Amerika Serikat untuk "segera berhenti memprovokasi masalah, meningkatkan ketegangan dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan."
โKapal perang AS sering melenturkan otot atas nama kebebasan navigasi. Ini bukan tentang menjaga wilayah bebas dan terbuka,โ kata pernyataan itu sebagaimana dilansir Reuters.
"China akan terus waspada dan siap menanggapi semua ancaman dan provokasi kapan saja, dan akan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya."
Seorang juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan pihaknya mengorganisir pasukan untuk memantau dan menjaga transit kapal, dan "semua gerakan berada di bawah kendali".
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal itu berlayar ke arah utara melalui selat, bahwa pasukannya telah memantau jalurnya dan tidak mengamati sesuatu yang luar biasa.
Follow Berita Okezone di Google News