MEXICO CITY - Sembilan belas tersangka anggota geng dan 10 personel militer tewas dalam gelombang kekerasan seputar penangkapan bos kartel narkoba Meksiko Ovidio Guzman di Negara Bagian Sinaloa di utara, kata Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval, Jumat, (6/1/2023). .
Pasukan keamanan Meksiko menangkap Guzman, putra gembong Joaquin "El Chapo" Guzman yang berusia 32 tahun, pada Kamis, (5/1/2023) dini hari. Penangkapan itu memicu kerusuhan dan baku tembak selama berjam-jam dengan anggota geng, kata menteri tersebut.
Guzman diekstraksi dengan helikopter dari rumah tempat dia ditangkap dan diterbangkan ke Mexico City, sebelum dibawa ke penjara federal dengan keamanan maksimum, tambah Sandoval, sebagaimana dilansir Reuters.
Penangkapan tersebut mendorong Kartel Sinaloa yang kuat - yang pernah dipimpin oleh El Chapo sendiri - untuk mengamuk, membakar kendaraan, memblokir jalan, dan melawan pasukan keamanan di dalam dan sekitar Culiacan, ibu kota Sinaloa.
Dua puluh satu orang lainnya ditangkap selama operasi Kamis, Sandoval mengatakan pada konferensi pers, menambahkan tidak ada laporan tentang kematian warga sipil.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan tidak ada rencana segera untuk mengekstradisi Ovidio ke Amerika Serikat (AS), tempat ayahnya berada di penjara keamanan maksimum setelah diekstradisi pada 2017 dan dinyatakan bersalah di pengadilan New York.
BACA JUGA: Siapakah Ovidio Guzman, Gembong Narkoba yang Penangkapannya Picu 'Pertempuran' di Meksiko
"Unsur-unsur (kasus) harus disajikan dan hakim di Meksiko memutuskan," kata presiden. "Ini adalah sebuah proses... Ini bukan hanya permintaan." Tidak ada pasukan AS yang membantu penangkapan Ovidio, kata Lopez Obrador.
Kehadiran keamanan yang ditingkatkan sekarang akan tetap ada di Sinaloa, di pantai Pasifik Meksiko, untuk melindungi masyarakat, dengan 1.000 personel militer tambahan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut hari ini, kata Sandoval.
Bandara Culiacan yang sempat ditutup karena pertempuran di kota itu dijadwalkan dibuka kembali pada Jumat malam.
Pada 2019, operasi yang gagal untuk menangkap Ovidio berakhir dengan penghinaan bagi pemerintahan Lopez Obrador. Pada saat itu, pasukan keamanan menahan Ovidio sebentar, memicu reaksi keras dari loyalis kartel dan otoritas terkemuka untuk segera membebaskannya untuk mencegah ancaman pembalasan lebih lanjut dari anak buahnya.
Penangkapan terbarunya terjadi sebelum pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara di Mexico City minggu depan, yang akan dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden. Kerja sama atas keamanan akan menjadi agenda.
(Rahman Asmardika)