Share

Gila Judi Menghancurkan Karier Seorang Guru hingga Mengubur Mimpinya Jadi Atlet Kriket

Agregasi BBC Indonesia, · Jum'at 13 Januari 2023 07:14 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 12 18 2745324 gila-judi-menghancurkan-karier-seorang-guru-hingga-mengubur-mimpinya-jadi-atlet-kriket-6qbEqokmu8.JPG Ilustrasi/Foto: BBC

JAKARTA - Patrick Foster mengalami masa kelam dalam hidupnya pada 2018. Saat itu dia bermasalah dengan utang judi yang menumpuk dan tidak melihat ada jalan keluar.

Mengenang kisahnya itu, guru berusia 33 tahun tersebut mengaku kali pertama ikut taruhan saat masih di universitas. Saat itu sekadar bersenang-senang dengan teman-temannya.

Namun kesukaannya berjudi membuat ketagihan saat kariernya sebagai pemain kriket berakhir dan mulai mencari nafkah di kota.

 BACA JUGA:Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Tangsel, RPA Partai Perindo Koordinasi dengan LPSK

Keadaan bertambah buruk ketika ganti profesi menjadi guru. Dia saat itu pinjam uang dari para orangtua murid dan berbohong kepada rekan-rekan kerja. Demikian dilansir dari BBC, Kamis (12/1/2023).

Dia lalu memutuskan untuk berupaya mengatasi semua masalahnya itu dengan terakhir kali ikut taruhan di lomba pacuan kuda. Dia bertaruh £50.000 (sekitar Rp1 miliar) untuk seekor kuda pacu jagoannya.

Kalah taruhan, dia merasa hidupnya sudah berakhir

Dalam kisah berikut ini, dia mengungkapkan bagaimana hidupnya kembali bangkit ke jalan yang benar.

Dia dulu punya mimpi, ingin menjadi pemain kriket profesional. Saya berhasil mulai mencapainya saat menerima beasiswa olahraga di SMA Oundle School wilayah Northamptonshire, salah satu sekolah top di Inggris.

 BACA JUGA:Kabar Baik, Tingkat Kesembuhan Covid-19 Hari Ini Bertambah 669 Orang

Saat lulus di usia 18 tahun, saya menandatangani kontrak profesional selama dua tahun dengan Klub Kriket Daerah Northamptonshire.

Di musim panas itu, segalanya berjalan lancar, dan saya dipanggil memperkuat tim nasional Inggris U-19.

Saya lalu memutuskan untuk mengejar gelar sarjana dan diterima kuliah di Durham University.

Suatu ketika di Sabtu pagi, tak lama setelah pekan perkenalan mahasiswa baru, pintu asrama saya diketuk dan teman-teman lalu bilang ingin pergi ke tempat taruhan. Saya sungguh tidak berminat untuk ikut.

Saya menyaksikan seseorang main mesin roulette dan saya terpana. Begitu dia keluar dari permainan, saya langsung menduduki kursinya. Ada uang £2 di kantung dan memutuskan untuk memasangnya di meja judi.

Follow Berita Okezone di Google News

Sejak itu, hidup saya berubah selamanya. Saya pulang malam itu dengan meraup £250 (sekitar Rp5 juta). Saya lalu berpikir, "Tahu nggak, saya bisa hasilkan banyak uang dari [perjudian] ini." Itu yang memberi saya dorongan luar biasa, katanya sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Mengubur mimpi

Tidak dinyana, saya cedera pergelagan kaki dan tidak bisa bermain kriket. Saya lalu mulai berjudi dan berjudi lagi.

Begitu pulih dari cedera, saya sudah terganggu oleh kebiasaan ini. Saya dulunya paling awal di tempat latihan dan yang terakhir pulang.

Namun, [setelah ketagihan judi] saya ingin keluar secepat mungkin dari tempat latihan agar bisa bertaruh dan ini yang mempengaruhi penampilan saya sebagai atlet.

Di akhir tahun itu, saya dipanggil kepala pelatih dan dibebastugaskan. Impian saya pun berakhir dan sungguh sangat telak memukul saya.

Itu adalah kali pertama dalam hidup bahwa saya diberitahu sudah tidak tampil bagus. Saya tidak suka dan tidak tahu bagaimana harus menanggapinya. Saya malah memilih cara berupa lari dari kenyataan.

Saya lulus kuliah dan pindah bersama empat teman ke London, di mana kami bisa bekerja dengan gaji besar sebagai lulusan universitas.

Saya lalu meneruskan kebiasaan berjudi dan tetap bekerja dengan baik, maka saya mengira tidak ada masalah. Saya malah dapat promosi jabatan, kenaikan gaji, dan bonus yang besar.

'Saya menang Rp700 juta lalu menguap begitu saja beberapa pekan kemudian'

Dua malam kemudian, saya bikin pesta dengan teman-teman di bar. Saya saat itu merasa senang dan lalu bertaruh £500 (sekitar Rp10 juta) untuk judi sepakbola. Di situ saya menang £34.988 (sekitar Rp702 juta).

Kemenangan itu langsung mengubah mentalitas saya dalam berjudi. Setiap kali pasang taruhan, saya pikir bakal menang £35.000. Kalaupun tidak dapat sekarang, pasti akan menang nantinya.

Hal terburuk adalah menang taruhan dalam jumlah kecil tidak lagi membuat saya senang. Jadi, saya mulai pasang £2,000 (sekitar Rp40 juta) untuk kuda pacuan.

Saya hilang uang sebesar itu dalam lima pekan. Namun saya ingin rebut lagi. Saya mulai memburu dan berkata kepada diri sendiri, berhenti berjudi kalau saya menang lagi. Namun, saya tidak menang-menang.

Di tahap ini, saya mulai mengutang dari bank sampai kelewat batas dan menunggak uang kontrakan rumah. Saya sadar keadaan sudah di luar kendali.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini