Share

Ciki Ngebul Kembali Makan Korban, 2 Anak di Sleman Keracunan

Erfan Erlin, iNews · Jum'at 13 Januari 2023 21:30 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 13 510 2745968 ciki-ngebul-kembali-makan-korban-2-anak-di-sleman-keracunan-MSYybPbcln.jpg Ciki ngebul/Foto: Kemenkes

YOGYAKARTA - Dua bocah di Kabupaten Sleman mengalami keracunan Cikbul (Ciki Ngebul). Dua bocah tersebut berada di Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah Sleman. Dua anak ini masing-masing berusia 5 dan 7 tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Jumat (14/1/2023). Kustini menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (9/1/2023).

 BACA JUGA:Senja di Langit Jakarta Tampak Indah Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Kustini mengatakan, dua bocah tersebut mengalami demam, pusing dan muntah. Setelah ditelusuri ternyata pasar malam sebelumnya mereka membeli jajanan cikbul pada acara kesenian di Berbah.

"Anaknya seneng aja. Dan orangtuanya tidak tahu bahayanya," kata dia.

Awalnya orangtua mengira jika gejala mual dan muntah tersebut adalah masuk angin. Tetapi orangtuanya khawatir karena kemudian kedua anak ini muntah berwarna kuning dan hijau. Keduanya lantas dibawa ke Puskesmas Berbah.

 BACA JUGA:Khofifah Minta Dinkes Jawa Timur Awasi Jajanan Chiki Ngebul

Dari hasil pemeriksaan didapati jumlah leukosit sebanyak 14.000. Kemudian petugas kesehatan memberikan tindakan yang diperlukan. Dan setelah mendapatkan perawatan kini kondisi dua anak tersebut berangsur membaik.

"Dua anak itu sudah dapat beraktivitas kembali," terang dia.

Setelah itu, pihak Puskesmas juga melakukan pemeriksaan kepada teman dan kakaknya sebab mereka juga mengonsumsi cikbul. Namun mereka tidak mengalami gejala seperti dua anak sebelumnya.

"Alhamdulilah, kondisi dua anak ini sekarang sudah baik dan bisa aktivitas lagi," terang Kustini.

Menindaklanjuti temuan kasus tersebut, Kustini meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan dini bagi masyarakat, sekolah dan pelaku usaha.

Follow Berita Okezone di Google News

Kustini juga meminta masyarakat agar segera melapor ke Puskesmas terdekat, apabila ada keluarga yang mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan demam setelah mengonsumsi cikbul.

Pihaknya juga telah meminta kepada puskesmas dan fasilitas kesehatan lain untuk kesiapsiagaan dari dampak cikbul. Terutama apabila ditemukan kasus keracunan akibat pangan, khusunya cikbul atau penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji.

"Segera dilaporkan,” tegas Kustini.

Kepada petugas kesehatan, diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait makanan yang baik untuk dikonsumsi. Selain itu, mengidentifikasi jika ditemukan pedagang makanan cikbul dan sejenisnya.

Ditambahkan Kustini, saat ini Dinas Kesehatan Sleman bersama BPOM juga telah turun ke lapangan, untuk melakukan monitoring penjaja makanan cikbul.

"Beberapa hari ini sudah monitoring di antaranya pasar malam di Denggung dan Maguwoharjo. Tidak ditemukan pedagang cikbul," tambahnya.

Kustini juga mengingatkan para orang tua, untuk mengawasi makanan atau jajanan yang dikonsumsi anak-anaknya. Dia meminta agar para orangtua mengawasi jajanan yang dibeli putra-putrinya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini