Peti mati terluar Tutankhamun terbuat dari kayu dan disepuh dengan emas. Peti mati itu ditemukan bersama ribuan harta karun lainnya, semuanya utuh tanpa gangguan oleh perampok kuburan.
“Makam Tutankhamun adalah satu-satunya makam yang ditemukan hampir utuh di Lembah Para Raja. Penemuan itu adalah cerita yang panjang dan bagus. Ketika Howard Carter menemukan makam itu pada 4 November 1922, dia menemukan 5.398 buah benda, paling banyak terbuat dari emas. Makam itu sendiri sangat sederhana, makam yang sangat kecil dibandingkan dengan makam-makam lain di Lembah Para Raja," ujar Mostafa.
Misteri telah menyelimuti Tutankhamun sejak penemuannya, dari dugaan kutukan di makamnya hingga ketidakpastian tentang bagaimana dia meninggal.
“Dia meninggal karena kecelakaan kereta, dan dia meninggal pada hari kedua setelah kecelakaan itu,” kata Waziri. Dia menambahkan bahwa firaun itu juga mengidap malaria parah dan menderita lemah tulang.
CT scan dan tes DNA mengungkapkan firaun yang lemah karena penyakit bawaan itu akhirnya menderita komplikasi dengan patah kaki yang diperburuk oleh malaria otak yang parah. Dia juga menderita mulut sumbing dan kaki bengkok, sehingga kemungkinan memaksanya berjalan dengan tongkat.