Sebanyak 26,23 juta perjalanan dilakukan pada malam Tahun Baru Imlek melalui kereta api, jalan raya, kapal laut, dan pesawat terbang, setengah dari tingkat pra-pandemi, tetapi naik 50,8% dari tahun lalu, demikian laporan CCTV yang dikelola pemerintah.
Pergerakan massal orang selama periode liburan dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang Covid kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di CDC China, mengatakan pada hari Sabtu di platform media sosial Weibo.
Kemungkinan rebound besar Covid di China selama dua atau tiga bulan ke depan sangat kecil karena 80% orang telah terinfeksi, kata Wu, sebagaimana dialnsir Reuters.
Setelah China membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari, beberapa orang China juga memesan perjalanan ke luar negeri. Hotspot turis Asia telah bersiap untuk kembalinya turis China, yang menghabiskan USD255 miliar per tahun secara global sebelum pandemi.
"Karena pandemi, kami tidak keluar dari China selama tiga tahun," kata turis dan pemilik bisnis Kiki Hu, 28, di Krabi di pantai barat daya Thailand. "Sekarang kita bisa pergi dan datang ke sini untuk liburan, saya merasa sangat bahagia dan emosional".
(Rahman Asmardika)