Share

Bangun Kekuatan Militer, China Membutuhkan Logam Tanah Jarang

Rafika Putri, Okezone · Kamis 26 Januari 2023 16:47 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 26 18 2753673 bangun-kekuatan-militer-china-membutuhkan-logam-tanah-jarang-GWFBXhaoxH.jpg Foto: Reuters

JAKARTA – China saat ini sedang membangun kekuatan angkatan bersenjatanya dengan laju yang pesat, untuk menjadi militer terbesar di dunia.

Presiden Xi Jinping telah memerintahkan angkatan bersenjata China untuk melakukan modernisasi pada tahun 2035.

(Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer China vs India, Siapa yang Paling Kuat?)

Melansir Voa Indonesia, Xi Jinping bahkan juga telah mengeluarkan peringatan terselubung kepada Amerika Serikat dalam pesan tahun barunya kepada negara tersebut menurut laporan media pemerintah CCTV dan kantor berita Xinhua. Ia menekankan bahwa China akan terlibat dalam perjuangan serius melawan separatisme dan campur tangan asing.

Sementara itu, untuk memproduksi berbagai macam mesin tempur, China memerlukan banyak produk ekspor mineral. Indonesia memiliki produk ekspor mineral yang bernilai tinggi yang diminati oleh China. Tidak dapat dipungkiri, meskipun terkenal akan kekayaan tambang,Indonesia belum mampu mengolahnya dalam bentuk barang jadi.

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Pelajar Islam Indonesia (DPP PII) mengatakan, Pemerintah China akan membeli logam tanah jarang Indonesia.

Wakil Bendahara Umum DPP PII, Furqan Raka mengutip pernyataan Direktur Utama PT Timah, Achmad Ardianto Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu, bahwa ada perusahan China yang ingin membeli logam tanah jarang atau rare earth di Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

“Aneh kan, mereka (China) menghasilkan 61 persen logam tanah jarang domestik, setara 168.000 ton pada tahun 2021. Lah kok mau impor logam tanah jarang Indonesia, ada apa?” kata Furqan Raka kepada wartawan, Kamis, (26/1/2023).

Furqan Raka melanjutkan, China diperkirakan memiliki 44 juta ton cadangan logam tanah jarang. Sementara negara-negara dunia seperti Vietnam, Brazil dan India hanya memiliki setengah dari cadangan logam tanah jarang China. Bahkan, Amerika Serikat saja hanya memiliki 1,8 juta ton dengan hasil tahunannya seperempat dari produksi China yaitu 15,5 % dari total produksi 2021.

Logam tanah jarang ternyata dapat digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini, antara lain sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika hingga pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB).

Unsur dari logam tanah jarang juga digunakan sebagai bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.

“Perlu dicatat, selain untuk alat atau barang serta komponen elektronik, unsur logam tanah jarang ini juga sangat penting bagi militer karena juga digunakan pada jet tempur, kapal selam, kacamata night vision, senjata api, radar, display elektronik, sistem panduan, laser, radar, sonar dan rudal,” ujar Furqan Raka.

Karena memiliki sumber mineral logam tanah jarang sekaligus bahan jadi dari pengolahannya, China beberapa kali menjadikan logam tanah jarang dinilai sebagai alat diplomasi untuk kepentingan Beijing.

Oleh karena itu, DPP PII mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak ikut dalam permainan sandera menyandera China menggunakan logam tanah jarang, karena akan menyebabkan konflik.

“Selain itu, dari penuturan berbagai sumber, China sangat jaramg membagikan teknologi terdepan dalam mengelola logam tanah jarang. Kalau pun ngasih itu second tiers,” pungkas Furqan Raka.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini